Waktu saya kuliah tahun 2011 lalu, saya takjub melihat teman saya yang sama-sama masih kuliah tapi sudah bisa punya penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, bahkan membeli apa yang dia inginkan seperti sepeda motor dan hp bagus. Kebetulan saya pernah sekelas dengan dia mata kuliah pasar modal, kemudian dosen menjelaskan tentang pasar saham dan pasar uang, akhirnya teman saya ditunjuk oleh dosen menjadi contoh nyata bahwa teman saya sudah membuktikan dan hasilnya mampu mencukupi hidupnya. Selesai perkuliahan saya bertanya pada teman saya bagaimana caranya, akan tetapi teman saya menolak untuk berbagi pengetahuannya dia berkata "Saya bukan tidak mau mengajarkan caranya sama kamu, saya cuman tidak mau menanggung beban tanggungjawab bila saya mengajarkan namun kamu mengalami kerugian nantinya, pekerjaan ini sebenarnya mudah akan tetapi butuh mental dan kesabaran yang kuat serta bisa mengambil risiko".
Sejak saat itu saya mencari tahu sendiri, saya cari di internet kemudian saya praktekkan dan alhasil saya pun rugi Rp. 300.000 dengan berbekal ilmu yang sangat sedikit itu saya memberanikan diri mencoba, kegagalan saya rasakan membuat saya putus asa dan berhenti.
Setelah tahun 2014 saya sudah akhir semester dan waktunya tugas akhir skripsi. saya memberanikan diri untuk meneliti pasar saham, saya baca semua buku tentang saham dan pasar uang kemudian saya ikut pelatihan di Bursa Efek Indonesia. Setelah itu baru saya temukan teknik-teknik analisanya. Sejak tahun 2015 saya bekerja di perusahaan Swasta diposisi keuangan, masuk jam 8 pagi dan pulang jam 5 sore. setelah 6 bulan saya merasa saya sulit berkembang kalau hanya seperti ini. Akhirnya saya mencoba mempraktekkan apa yangvtelah saya pelajari dari hasil penelitian saya. Saya melihat pasar saham rata-rata harga per lembarnya Rp. 2.000-15.000 kalau saya beli 1 lot = 2.000 x 1.000 lembar = Rp. 2.000.000 sepertinya modal yang dibutuhkan sangat banyak. Kemudian saya lihat pasar lainnya, akhirnya saya temukan perdagangan mata uang asing, saya pilih untuk membeli dolar AS, saat itu harga dolar masih Rp. 13.000 saya beli 100 dolar dengan harga Rp. 1.300.000 saya mulai melihat pasar pergerakan per hari antara 70-300 pips. Saya mulai jual beli dari 0.1 dolar bila harga bergerak 70 pips sehari saya dapat 7 dolar, memang sedikit tapi sudah sama dengan saya bekerja 8 jam di kantor.
Saat saya pulang kampung saya melihat banyak pengangguran di rumah termasuk kakak saya sendiri, saya berpikir kalau pengangguran yang tidak punya keahlian dan pendidikan yang tinggi mereka tidak akan pernah bisa berkembang lalu kapan desa ini akan maju. Kemudian saya ajak kakak saya untuk mencoba bekerja penuh waktu dengan melihat peluang pada pasar daripada nongkrong di jalanan. Setelah beberapa waktu diapun paham dan bisa untung.
Harapan saya adalah kalian yang putus sekolah, merasa tidak punya keahlian dan susah mencari kerja, cobalah untuk berubah dari hal-hal kecil seperti cerita saya.
Dan Harapan terbesar saya adalah saya ingin mengalahkan para pedagang asing yang menguasai perdagangan di Indonesia ini.
Kritik dan saran saya terima dari kalian yang sudah baca. Terimakasih.
