Tidak semua orang berani dalam memulai bisnis. Diperlukan perhitungan dalam setiap mengambil keputusan dan kenekatan dalam mengambil risiko.
Saat baru memulai, hampir-hampir tidak ada pebisnis yang
selalu yakin akan tindakan yang mereka ambil. Bahkan, hampir setiap saat
kali mereka mengambil keputusan, mereka tidak sepenuhnya paham apa yang
akan terjadi.
Tidak ada dua perusahaan yang sama persis. Namun, dalam entrepreneurship, banyak di antara dua atau lebih entrepreneur mengalami masalah sama. Seperti dilaporkan dari entrepreneur.com, Minggu (22/3/2015), berikut ini merupakan kesalahan dasar yang umum dilakukan pebisnis pemula:
1. Merekrut orang berdasarkan CV-nya semata
Kebanyakan perusahaan baru senang saat seseorang mau
bergabung. Apalagi saat Anda menemukan orang itu berasal dari
universitas negeri dan sudah pernah bekerja di perusahaan ternama.
Sayangnya, itu bukan sepenuhnya faktor penentu apakah seseorang bisa
mendatangkan manfaat bagi perusahaan Anda.
Mereka mungkin lulusan ITB, tapi apakah mereka bisa
membantu Anda bekerja sampai larut malam di akhir pekan? Selain
kredential, Anda harus yakin orang yang Anda rekrut cocok dengan kultur
perusahaan Anda.
2. Jangan hanya jualan, namun tawarkan nilai barang Anda
Pembeli memang salah satu faktor vital dari berjalannya
perusahaan Anda. Ada alasan mengapa perusahaan merekrut orang-orang yang
'bermulut manis' untuk menarik pembeli.
Namun, promosi tanpa memiliki validasi model bisnis
merupakan resep bencana. Anda bisa saja merekrut tim marketing paling
handal dalam urusan merayu pembeli untuk makan di restoran Anda. Namun
tidak bisa menyalahkan mereka jika mereka memutuskan untuk tidak datang
lagi akibat masakan yang kurang bumbu dan variasi menu yang monoton.
Terbukti dari banyak perusahaan yang mengadakan proyek
pendanaan namun hasilnya gagal total. Terbukti kekurangan dana bukanlah
alasan utama sebuah perusahaan bangkrut. Tidak adanya yang bisa mereka
ditawarkan, di sisi lain, kurangnya nilai yang ditawarkan dari mereka
berakibat fatal.
3. Tidak peduli akan feedback dari pelanggan
Saat perusahaan Anda sudah berjalan, Anda akan mendapat titel seperti CEO. Hati-hati, banyak entrepreneur
yang terlena dengan titel. Kenyataannya, apapun status Anda, pelanggan
yang menentukan jalan perusahaan anda. Sangat banyak perusahaan yang
jatuh dalam "sindrom Steve Jobs" -berpikir mereka bisa memprediksi masa
depan, memaksakan visi mereka dan cuek terhadap pelanggan mereka sendiri.
Steve Jobs mungkin baru bisa berlaku tengik
terhadap pelanggannya seperti ini saat ia sudah punya nama besar, untuk
Anda yang masih pemula, hanya Tuhan yang tahu nasib perusahaan Anda jika
bersikap seperti ini.
Anda tidak boleh malu dalam mengaku ketika Anda salah, dan
perlakukanlah pelanggan seperti eksperimen sains. Ingatlah visioner
dari perusahaan adalah pelanggan, bukan Anda.
4. Takut gagal
Banyak perusahan yang memiliki produk yang hebat dan tim
yang tangkas. Sayangnya, mereka gagal dalam mengeksekusi. Dalam
kebanyakan kasus, ini terjadi karena ketakutan mereka akan kegagalan.
Walau terburu-buru dalam membuat keputusan juga tidak
baik, ada saat Anda harus berani nekat. Di saat-saat itu, buat keputusan
dan persiapkan diri atas segala kemungkinan konsekuensi. Bukan hidup
namanya kalau Anda tidak pernah gagal. (Indy/Ahm)
No comments:
Post a Comment